Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (Stienas) Samarinda bertandang ke Universitas Widya Kartika (UWIKA). Dipimpin Ketua Stienas Samarinda Prof. Dr. Tedja Susadya, S.E., M.M., mereka bermaksud bertukar pengalaman dan ilmu terkait manajemen di kampus masing-masing. Rombongan disambut para pimpinan beserta jajaran dari pejabat dekanat Fakultas Ekonomi UWIKA. Pertemuan pada Kamis, 21 November 2013 tersebut berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan.

Rektor UWIKA Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si., menyambut baik kunjungan tersebut. “Mudah-mudahan, dari pertemuan ini, kita bisa memperoleh manfaat bagi kedua belah pihak. Kalau bisa dituangkan lebih kongkret dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding), tentu lebih baik,” katanya saat memberikan sambutan.

Hal itu disambut positif pihak Stienas Samarinda. Prof. Tedja mengungkapkan, secara umum, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi adalah pada sektor persaingan. Dimana sekarang semakin banyak banyak kampus yang berdiri. Sehingga, selain berkompetisi sesama kampus swata, pengelola harus siap bersaing dengan perguruan tinggi negeri. Pasalnya, beberapa kampus negeri juga membuka prodi baru yang dinilai potensial.

Belum lagi, tantangan untuk menjaga mutu pendidikan agar tetap baik. “Visi kami 2018 harus bisa bersaing di tingkat nasional. Jadi, kami merasa perlu untuk melakukan sharing dan bertukar ilmu dengan kampus lain,” katanya.

Menurut dia, dalam lingkup regional saja, Stienas Samarinda mesti berkompetisi dengan 64 perguruan tinggi di Kalimantan Timur. Separo lebih dari jumlah tersebut ada di Samarinda. Tepatnya 34 kampus. “Makanya, kami perlu menggali ilmu ke kampus lain, terutama yang ada di Jawa. Jadi, kami tidak cuma menjadi jago kandang. Bagus kalau dirumah sendiri. Begitu keluar, ternyata yang lain masih lebih baik,” paparnya.

Dra. Eva Johana, Ak., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi UWIKA menanggapi pernyataan tersebut. Ia menjelaskan, dalam sebuah kunjungan atau studi banding, komunikasi harus dilakukan secara dua arah. Sehingga, kelebihan masing-masing kampus bisa saling dipelajari. “Jadi, tidak hanya tamunya yang bertanya, tapi kami tuan rumah juga akan lebih banyak bertanya,” selorohnya yang disambut tepuk tangan para hadirin di seluruh ruangan.

Setelah pemaparan profil masing-masing kampus, acara dilanjutkan dengan diskusi informal terkait tips-tips pengelolaan kampus. Perbincangan tersebut berjalan santai penuh keakraban. Kegiatan ditutup dengan saling menukar cindera mata. Kemudian, sebelum meninggalkan UWIKA, rombongan berfoto bersama pimpinan beserta pejabat dekanat dan dosen UWIKA.

Leave a Comment